Jakarta, NU Online
Saat peringatan Hari lahir (Harlah) ke-70 Katan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU), Presiden Republik Indonesia Joko Widodo mengajak santri dan pelajar wujudkan Indonesia emas pada tahun 2045. Bagi Jokowi, kuantitas yang sangat banyak harus dimanfaatkan untuk kemajuan bangsa Indonesia.
“Ke depan situasi global tidak mudah, tantangan semakin berat, kompetisi semakin ketat antar negara, antar individu. Dan para santri berada di usia produktif. Indonesia akan berada di posisi bonus demografi di tahun 2030-an,” kata Jokowi di Taman Rekreasi, Kalianget, Wonosobo, Jawa Tengah, Senin (22/1/2024).
Pada periode tersebut, Jokowi menyebutkan bahwa 68 persen penduduk Indonesia akan berada di usia produktif untuk membawa negara ini ke puncak produktivitas nasional. Jokowi menyebut kesempatan ini sebagai momen langka dalam peradaban negara, dan jika dimanfaatkan dengan baik, Indonesia dapat menjadi negara maju.
“Indonesia sebagai sebuah negara besar, kalau kita menggunakan kesempatan di 2030-an nanti dan berhasil kita akan masuk jadi negara maju,” jelasnya.
“Aamiin,” sambut doa secara kompak oleh 24.000 kader IPNU.
“Negara kuat ekonominya. 2045 Indonesia akan masuk ke Indonesia Emas 2045. Inilah yang perlu kita siapkan bersama-sama,” sambung Presiden ketujuh Indonesia.
Dalam konteks tersebut, Jokowi menekankan pentingnya peran santri dan pelajar, mengingat Indonesia memiliki 36 ribu pesantren dengan jutaan pelajar dan santri. Presiden berharap bahwa kekuatan besar ini dapat digunakan untuk berkontribusi pada kemajuan negara dalam berbagai bidang.
“Oleh sebab itu, santri dan para pelajar mempunyai kesempatan yang sangat besar untuk berkontribusi untuk kemajuan negara kita di berbagai bidang, di berbagai daerah yang berbeda-beda,” kata Jokowi.
Jokowi mengaku bahwa Pemerintah yang dipimpinnya menaruh semangat besar menaruh perhatian terhadap peningkatan kualitas sebagai manusia. Jokowi mengingatkan para santri dan pelajar agar kuasai inovasi
“Sehingga kita semua nanti akan bisa memenangkan kompetisi, kompetisi antar negara, kompetisi antar individu. Tanpa itu sulit rasanya kita bisa melompat menjadi negara maju,” terang Jokowi.
“Saya sangat senang pada sore hari ini para pelajar dan para santri begitu sangat semangat-semangatnya. Semangat? Semangat? Mengikuti acara ini? (Ini) Menunjukkan bahwa kualitas karakter yang kita miliki adalah karakter yang tangguh tahan banting. Saya percaya IPNU memiliki itu semuanya,” pungkasnya.